Kamis, 29 Desember 2016
Selasa, 27 Desember 2016
SISTEM PERNAFASAN
SISTEM PERNAFASAN
Pernapasan
(Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang,mengandung
(oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak memngandung karbondioksida
sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut
inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Sistem
respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk kelangsungan
metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalaui peran sistem respirasi
oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru dan terjadi
pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di alveoli, selanjutnya oksigen
akan di difusi masuk kapiler darah untuk di manfaatkan oleh sel dalam proses
metabolisme.
1.
Pembagian
Sistem Pernafasan
·
RONGGA
HIDUNG
Hidung
merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung berhubungan dengan dunia
luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara melalui proses
pernapasan. Selain itu hidung juga berfungsi untuk mempertahankan dan
menghangatkan udara yang masuk, sebagai filter dalam membersihkan benda asing
yang masuk dan berperan untuk resonansi suara, sebagai tempat reseptor
alfaktorius.
·
FARING
faring
merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan,
terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah
depan ruas tulang leher.
·
LARING
Laring
merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan trakea , fungsi
dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara, membersihkan jalan masuknya
makanan ke esofagus dan sebagai produksi suara.
Laring
sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
a.
Epiglotis
: daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
b.
Glotis
: ostium antara pita suara dalam laring
·
TRAKHEA
Trakea merupakan organ tabung antara
laring sampai dengan puncak paru, panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi
servikal 6-torakal 5 Disebut juga
batang tenggorokan Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut
karina
·
BRONKUS
Bronkus
merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-paru kanan dan paru-paru
kiri. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar diameternya.Bronkus kiri lebih
horizontal, lebih panjang dan lebih sempit.
1. Bronkus
o Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
o Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10
bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
o Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi
menjadi subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
2.
Bronkiolus
o Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi
bronkiolus
o Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang
memproduksi yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam
jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
o Bronkiolus membentuk percabangan menjadi
bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
o Bronkiolus terminalis kemudian menjadi
bronkiolus respiratori
o Bronkiolus respiratori dianggap sebagai
saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
·
PARU
PARU
Paru-paru
merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada pada rongga dada bagian
atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk dan di bagianb bawah di
batasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Merupakan organ yang elastis
berbentuk kerucut Terletak dalam rongga dada atau toraks Kedua paru dipisahkan
oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah
besar Setiap paru mempunyai apeks dan
basis Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura
interlobaris Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus Lobos-lobus
tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.
·
ALVEOLUS
Merupakan
bagian terminal cabang-cabang bronkus dan bertanggung jawab akan struktur
paru-paru yang menyerupai kantong kecil terbuka pada salah satu sisinya dan
tempat pertukaran O2 dan CO2 Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu
membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
2.
Mekanisme
pernafasan
Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke
dalam paru-paru dimungkinkan oleh proses inspirasi dan proses ekspirasi. Proses
ini terjadi 12 – 16 kali permenit. Proses inspirasi dan ekspirasi kuat secara
normal akan terjadi ketika kerja/olahraga, batuk, muntah, defekasi dan
melahirkan. Proses pernafasan sebagai berikut:
·
Proses
inspirasi (inhalasi)
Inspirasi (inhalasi) adalah proses masuknya
O2 dari atmosfir & CO2 ke dalam jalan nafas. Proses ini disebut proses
aktif karena otot – otot berkontraksi. Otot – otot yang berperan dalam
proses inspirasi adalah diafragma dan muskulus interkostalis eksternus, dengan
dibantu oleh otot scalenus dan otot sternocleidomastoideus.
Berikut adalah proses inspirasi:
a.
difragma
dan muskulus interkontalis eksterna berkontraksi
b.
kubah
difragma turun
c.
Ruang
dalam dada membesar
d.
Muskulus
interkostalis eksterna menarik dinding dada agak keluar
e.
Tekanan
dalam rongga dada lebih rendah dari tekanan udara luar
f.
Udara
masuk ke paru – paru
·
Proses
Ekspirasi(exhalasi)
Ekspirasi (exhalasi) adalah keluarnya CO2
dari paru ke atmosfir melalui jalan nafas. Proses ini disebut proses pasif
karena otot – otot berelaksasi. Otot – otot yang berperan dalam proses
inspirasi adalah diafragma dan muskulus interkostalis eksternus, dengan dibantu
oleh muskulus interkostalis interna dan rextus abdominis.
Berikut adalah proses ekspirasi:
a.
difragma
dan muskulus interkontalis eksterna berelaksasi
b.
tekanan
rongga torax menurun
c.
dinding
torax masuk ke dalam
d.
udara
keluar dari paru-paru
3.
Pertukaran
Zat
Fungsi
paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.Pada pernapasan
melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung dan
mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke
alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.
Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang memisahkan
oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin
sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri ke
semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen 100 mm
Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Di
dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme,
menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah
melalui pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.
Semua
proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima
jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak darah datang di
paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu
tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal
ini merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan dan
dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2 dan memungut
lebih banyak O2.
Pernapasan
jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya
dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai
kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen
dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima,
sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.
Jumat, 23 Desember 2016
Tentang Gen
Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil
dari suatu makhluk hidup yang mengandung
substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA
dan RNA), berukuran antara
4 – 8 m (mikron).
Gen Adalah suatu subtansi kimia yang terdapat didalam
kromosom dan kromosom terdapat didalam inti-inti sel. Gen mempunyai
komponen-komponen yang berlainan yang terdapat pada lokus/lokasi yang sama,
disebut Alela.
a. Sifat-sifat Gen
-
Sebagai komponen
tersendiri, yang terdapat dalam kromosom
-
Mengandung informasi
genetika/hereditas/sifat-sifat keturunan
-
Dapat membentuk
duplikatnya, sebagai penerus generasi berikutnya
-
Aktifitasnya ditentukan
oleh susunan kombinasi basa nitrogen dalam gen tersebut.
b. Fungsi Gen
-
Menyampaikan informasi
genetika ke generasi berikutnya
-
Mengontro dan mengatur
metabolisme dan perkembangan tubuh
-
Menentukan sifat-sifat
pada keturunan misalnya warna kulit, tinggi badan, bentuk rambut, bentuk
badan,bentuk wajah dan lain sebagainya.
-
Untuk membentuk dan
mengontrol kerja enzym
-
Mengatur kerja hormon
pada proses perkembangan tubuh.
-
Proses reaksi kimia
dalam tubuh terjadi secara berurutan.
c. Simbol-simbol Gen
-
Gen dominan,
yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawanya
terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanya dinyatakan dalam
huruf besar, misalnya A.
-
Gen resesif,
yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan) sehingga
sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya.
-
Gen
heterozigot, yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A) dan sel
telur (a).
-
Gen
homozigot dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan dari sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya
genotipe AA.
-
Gen
homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan dua sel kelamin. Misalnya aa.
-
Kromosom
homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan
kromosom yang berasal dari induk jantan.
-
Fenotipe,
yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat dilihat, seperti
tinggi, rendah, warna, dan bentuk.
-
Genotipe,
yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa, dan aa.
Sitoplasma/cairan dalam sel
Sitoplasma adalah cairan dalam sel yang terletak antara
membran plasma dan nukleus. Secara fisik, sitoplasma tebal, semitransparan,
cairan elastik yang berisi partikel tersuspensi dan sedikit tubulus dan filamen
yang membentuk sitoskleton. Sitoskleton berfungsi sebagai penyokong dan pemberi
bentuk sel dan bertanggung jawab terhadap gerakan struktur-struktur sel, juga
fagositosis. Secara kimia, 70-90% sitoplasma terdiri dari air dan komponen
padatan (protein, karbohidrat, lipida, dan zat-zat anorganik).
Sitoplasma merupakan cairan yang
hidup karena memiliki ion- ion elektrolit dan mineral. Cairan sel punya peranan
penting didalam sel sebagai kegiatan hidup/aktivitas sel. Misalnya untuk bergerak, untuk mengambil
makanan, dan mencerna/melarutkan makanan.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam
sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
a.
Mitokondria adalah
organel-organel lipoprotein dalam plasma sel, berbentuk butir, batang atau
benang yang mempunyai daya memperbanyak sendiri, terdiri dari suatu selaput
luar dan dalam yang mengandung fosfat dan beberapa enzim yang berfungsi di
dalam pemberian makanan dan pernapasan sel.
b.
Plastida adalah badan
organel yang terdapat dalam sitoplasma kebanyakan sel tumbuhan, dapat beberapa
organel persediaan atau organel fotosintesis (kloroplas).
c.
Vakuola merupakan
ruangan di dalam sitoplasma yang berisi cairan yang isotonik dengan sitoplasma
dan dikelilingi oleh satu selaput.
d.
Ribosom merupakan suatu
dari sejumlah besar partikel nukleoprotein subsel yang tersusun atas RNA dan
protein yang merupakan situs sintesis protein di dalam sel.
e.
Retikulum Endoplasma
(RE) merupakan jalinan membran rangkap yang menyerupai jala, merambat ke
seluruh bagian sitoplasma, yang membagi sitoplasma menjadi ruangan-ruangan atau
saluran-saluran.
f.
Badan golgi merupakan
benda berbentuk kantung pipih, terdapat pada sitoplasma tumbuhan atau hewan,
terutama pada sel-sel sekresi, yang berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan
kelebihan protein keluar dinding sel atau untuk mengangkut polisakarida untuk
pembentukan dinding sel.
g.
Lisosom merupakan
butir-butir berbentuk lonjong dalam sitoplasma sel hewan, banyak mengandung
enzim penghidrolisis, berfungsi untuk menguraikan polisakarida, lemak, protein,
dan asam nukleat, juga berperan dalam menghancurkan sel-sel mati dari jaringan
yang rusak dan digantikan dengan sel-sel baru.
h.
Mikrofilamen, Seperti
mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.
i.
Sentrosom(sentriol)
merupakan struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel
(mitosis maupun meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis
dan meiosis.
j.
Mikrotubulus, berbentuk
benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai
“rangka sel”.
k.
Peroksisom (badan
mikro), ukurannya sama seperti lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi
dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak
disimpan dalam sel-sel hati).
Beberapa fungsi sitoplasma antara lain:
a.
Sebagai medium
terjadinya reaksi-reaksi kimia sel
b.
Sebagai penerima
bahan-bahan dasar dari lingkungan eksternal dan mengubahnya menjadi bahan yang
dapat digunakan sebagai energi.
c.
Sebagai tempat dimana
zat baru disintesis untuk keperluan sel.
d.
Sumber bahan kimia
penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa organik terlarut,
ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, nukleotida,
molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid.
e.
Sebagai tempat
menampung semua organel sel di luar nukleus.
f.
Dapat mengekalkan
bentuk dan ketekalan sel.
g.
Sebagai tempat
simpanan bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan untuk hidup, dan terlibat
dalam tindak-tindak balas metabolisme yang penting seperti glikolisis anaerob
dan sintesis protein.
Sitoplasma
selalu melakukan gerak yaitu : mengalir di dalam sel untuk menjamin
berlangsungnya pertukaran zat/metabolisme dengan baik. Cairan sel/sitoplasma
dapat berubah konsentrasinya tergantung dari tekanan osmosisnya menjadi :
·
Fase Gel : yaitu keadaan cairan menjadi
encer. Seperti tepung dilarutkan dalam air dingin.
·
Fase Sol : yaitu keadaan cairan menjadi
pekat/kental. Seperti tepung dilarutkan dalam air panas menjadi perekat.
a.
Cairan seperti
gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
b.
Substansi simpanan
dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe sel nya. Sebagai
contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan
sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar.
c.
Jaringan yang
strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan.
Jaringan benang dan serabut disebut sitoskleton.
d.
Organel-orgael sel.
Sitoplasma memiliki beberapa sifat antara lain:
a.
Efek Tyndal yaitu
kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.
b.
Gerak Brown yaitu gerak
acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.
c.
Gerak siklosis yaitu
gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
d.
Memiliki tegangan
permukaan.
e.
Memiliki Elektrolit
yaitu kemampuan molekul-molekul menghantarkan arus listrik.
Langganan:
Postingan (Atom)