Jumat, 23 Desember 2016

Sitoplasma/cairan dalam sel

Sitoplasma adalah cairan dalam  sel yang terletak antara membran plasma dan nukleus. Secara fisik, sitoplasma tebal, semitransparan, cairan elastik yang berisi partikel tersuspensi dan sedikit tubulus dan filamen yang membentuk sitoskleton. Sitoskleton berfungsi sebagai penyokong dan pemberi bentuk sel dan bertanggung jawab terhadap gerakan struktur-struktur sel, juga fagositosis. Secara kimia, 70-90% sitoplasma terdiri dari air dan komponen padatan (protein, karbohidrat, lipida, dan zat-zat anorganik).
Sitoplasma merupakan cairan yang hidup karena memiliki ion- ion elektrolit dan mineral. Cairan sel punya peranan penting didalam sel sebagai kegiatan hidup/aktivitas sel.  Misalnya untuk bergerak, untuk mengambil makanan, dan mencerna/melarutkan  makanan.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
a.       Mitokondria adalah organel-organel lipoprotein dalam plasma sel, berbentuk butir, batang atau benang yang mempunyai daya memperbanyak sendiri, terdiri dari suatu selaput luar dan dalam yang mengandung fosfat dan beberapa enzim yang berfungsi di dalam pemberian makanan dan pernapasan sel.
b.      Plastida adalah badan organel yang terdapat dalam sitoplasma kebanyakan sel tumbuhan, dapat beberapa organel persediaan  atau organel fotosintesis (kloroplas).
c.       Vakuola merupakan ruangan di dalam sitoplasma yang berisi cairan yang isotonik dengan sitoplasma dan dikelilingi oleh satu selaput.
d.      Ribosom merupakan suatu dari sejumlah besar partikel nukleoprotein subsel yang tersusun atas RNA dan protein yang merupakan situs sintesis protein di dalam sel.
e.       Retikulum Endoplasma (RE) merupakan jalinan membran rangkap yang menyerupai jala, merambat ke seluruh bagian sitoplasma, yang membagi sitoplasma menjadi ruangan-ruangan atau saluran-saluran.
f.       Badan golgi merupakan benda berbentuk kantung pipih, terdapat pada sitoplasma tumbuhan atau hewan, terutama pada sel-sel sekresi, yang berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan kelebihan protein keluar dinding sel atau untuk mengangkut polisakarida untuk pembentukan dinding sel.
g.      Lisosom merupakan butir-butir berbentuk lonjong dalam sitoplasma sel hewan, banyak mengandung enzim penghidrolisis, berfungsi untuk menguraikan polisakarida, lemak, protein, dan asam nukleat, juga berperan dalam menghancurkan sel-sel mati dari jaringan yang rusak dan digantikan dengan sel-sel baru.
h.      Mikrofilamen, Seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
i.        Sentrosom(sentriol) merupakan struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.
j.        Mikrotubulus, berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai “rangka sel”.
k.      Peroksisom (badan mikro), ukurannya sama seperti lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
Beberapa fungsi sitoplasma antara lain:
a.       Sebagai medium terjadinya reaksi-reaksi kimia sel
b.      Sebagai penerima bahan-bahan dasar dari lingkungan eksternal dan mengubahnya menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai energi.
c.       Sebagai tempat dimana zat baru disintesis untuk keperluan sel.
d.      Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid.
e.       Sebagai tempat menampung semua organel sel di luar nukleus.
f.       Dapat mengekalkan bentuk dan ketekalan sel.
g.      Sebagai  tempat simpanan bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan untuk hidup, dan terlibat dalam tindak-tindak balas metabolisme yang penting seperti glikolisis anaerob dan sintesis protein.
     Sitoplasma selalu melakukan gerak yaitu : mengalir di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat/metabolisme dengan baik. Cairan sel/sitoplasma dapat berubah konsentrasinya tergantung dari tekanan osmosisnya menjadi :
·         Fase Gel : yaitu keadaan cairan menjadi encer. Seperti tepung dilarutkan dalam air dingin.
·         Fase Sol : yaitu keadaan cairan menjadi pekat/kental. Seperti tepung dilarutkan dalam air panas menjadi perekat.
a.      Cairan seperti  gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
b.      Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe sel nya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar.
c.      Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskleton.
d.     Organel-orgael sel.
Sitoplasma memiliki beberapa sifat antara lain:
a.       Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.
b.      Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.
c.       Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
d.      Memiliki tegangan permukaan.

e.       Memiliki Elektrolit yaitu kemampuan molekul-molekul menghantarkan arus listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar