Penyakit keturunan pada manusia atau
terjadi karena adanya penyakit kelainan genetik yang diturunkan orangtua kepada
anaknya. Penyakit turunan seperti ini tidak bisa bisa dihindari keberadaannya.
Dalam hal ini, faktor genetik dari orangtua ada yang hanya beraksi sebagai
pembawa sifat saja. Penyakit tersebut baru menampakkan diri setelah dipicu
lingkungan dan gaya hidup seseorang.
Dibawah ini ada beberapa macam-macam
penyakit menurun pada genetika sebagai berikut :
Albino
adalah penyakit yang gen pada kromosomnya tidak mampu membentuk pigmen Melanin.
Akibatnya
alis, rambut, dan kulit tampak putih (albino), dan matanya peka terhadap
cahaya. Gen penyebab albino bersifat resesif, sedangkan alel dominannya
mengendalikan sifat normal. Seorang anak albino lahir dari pasangan suami
isteri yang masing-masing membawa gen albino (carrier).
Penyakit tersebut tidak terpaut pada kromosom seks sehingga carierr Albino
terdapat pada laki-laki dan perempuan.
Dalam keadaan normal, suatu asam amino (tirosin)
oleh tubuh diubah menjadi pigmen/zat warna “ Melanin”. Albinisma terjadi jika
tubuh tidak mampu menghasilkan melanin karena beberapa penyebab. Secara khusus,
kelainan metabolisme menyebabkan kegagalan membentuk “ melanin” sehingga
terjadi “Albinisma”.
Albinisma ditandai dengan :
a.
Pergerakan mata yang sangat cepat
(nistagmus)
b.
Strabismus (Juling)
c.
Penurunan ketajaman pengelihatan
d.
Kebutuhan fungsional
e.
Tidak ditentukan pigmen pada : rambut,
mata, kulit, atau disebut “ Albinisma okulo kutaneus tanpa Tirosin “
f.
Menggalami fotofobia atau takut dengan
sinar matahari dan mudah mengalami luka bakar serta menimbulkan kanker kulit.
Butawarna merupakan cacat menurun dimana
seseorang tidak bisa membedakan warna. Terdiri dari 2 bagian yaitu :
a.
Part color blind adalah seseorang yang
tidak dapat membedakan warna-warna dasar seperti hitam, putih, merah, kuning,
hijau, biru atau disebut buta terhadap sebagian warna.
b.
Total color blind adalah seseorang yang
hanya dapat membedakan warna hitam dan putih .
Penyakit keturunan ini terpaut kromosom
sex (utamanya pada kromosom X), sehingga carier buta warna hanya terdapat pada
wanita. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan
buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa
sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila
pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tsb
menderita buta warna. Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka
terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya.
Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan,
terutama sel kerucut.Berikut ini contoh bentuk-bentuk kromosom sex buta warna
atau carier buta warna :
Hemofilia
adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk kelainan perdarahan
yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana protein yang diperlukan
untuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit. Penyakit ini
ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku secara normal saat terjadi luka,
sekalipun luka kecil. Apabila penyakit
ini tidak ditanggulangi dengan baik maka akan menyebabkan kelumpuhan, kerusakan
pada persendian hingga cacat dan kematian dini akibat perdarahan yang
berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan spontan yang berat dan
kelainan sendi yang nyeri dan menahun.
Penyakit ini terpaut kromosom sex ( pada
X) sehingga carier hemofilli hanya terdapat pada wanita. Jika seorang ibu
adalah pembawa dan sang ayah tidak, maka anak laki-laki akan berisiko terkena
hemofilia sebesar 50 persen, dan anak perempuan berpeluang jadi pembawa gen
sebesar 50 persen.
Berikut ini adalah beberapa
karakteristik Hemofilli :
a.
Hemarthrosis yaitu perdarahan hebat
dalam sendi
b.
Perdarahan kedalam otot dengan
pembentukan hematoma.
c.
Perdarahan dari mulut atau mimisan
mungkin terjadi
d.
Perdarahan dalam saluran pencernaan
(feses campur darah)
e.
Perdarahan dalam saluran kemih (urin
campur darah)
f.
Perdarahan dalam Intrakranial
(perdarahan dalam otak), ditandai dengan mual, muntah atau kelesuan.
g.
Peningkatan perdarahan setelah operasi.
Diabetes
melitus adalah penyakit yang diakibatkan oleh peningkatan kadar gula darah
akibat hormon insulin dalam tubuh tidak dapat bekerja secara optimal dan
disertai oleh kelainan-kelainan metabolika yang dapat menimbulkan komplikasi.
Kekurangan insulin ini merupakan kekurangan insulin absolut atau kekurangan
insulin relatif. Seseorang yang memiliki antigen leukosit dalam darah yang
diperoleh dari orang tuanya akan cenderung memiliki penyakit diabetes 1
sedangkan diabetes tipe 2 juga merupakan penyakit keturunan yang akan muncul
pada generasi berikutnya, terutama jika ada masalah lain.
Penyebab penyakit diabetes mellitus :
a.
Banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung gula
b.
Kurang tidur
c.
Makan terlalu banyak karbohidrat dari
nasi atau roti
d.
Merokok
e.
Kurangnya aktivitas fisik
f.
Faktor keturunan
Gangguan
metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu sebabnya
penderita diabetes melitus umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar.
Gejala umum yang dirasakan bagi penderita diabetes yaitu :
a.
Banyak kencing (polyuria) terutama pada
malam hari
b.
Gampang Haus dan banyak minum
(polydipsia)
c.
Mudah lapar dan banyak makan
(polyphagia)
d.
Mudah lelah dan sering mengantuk
e.
Penglihatan kabur
f.
Sering pusing dan mual
g.
Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
h.
Berat badan menurun terus
i.
Sering kesemutan dan gatal-gatal pada
tangan dan kaki
Thalasemia
adalah kelainan darah karena hemoglobin darah mudah sekali pecah.
Penyakit ini merupakan genetik yang diturunkan jika kedua orangtuanya adalah
pembawa sifat (carrier). Akibat kelainan darah ini membuat anak terlihat pucat
dan harus mendapatkan transfusi darah secara teratur agar hemoglobinnya tetap
normal. Berdasarkan hukum Mendel jika ibunya sebagai carrier, maka setiap
anaknya berpeluang 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier dan 25 persen
terkena thalasemia.
Gejala Penyakit Thalasemia
a.
Muka pucat
b.
Insomnia atau sulit tidur
c.
Tubuh gampang jadi lemas
d.
Menyusutnya nafsu makan
e.
Tubuh gampang alami infeksi
f.
Jantung bekerja lebih keras untuk
mencukupi pembentukan hemoglobin
g.
Alami kerapuhan serta penipisan tulang.
perihal ini dikarenakan oleh sumsum tulang yang bertindak mutlak saat
menghasilkan hemoglobin tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar